Annyeong haseo ^o^
Hay guys…. kami akan berbagi cerita dari peserta YES Korea Batch II yang baru saja selesai mengikuti program tersebut. Simak ya ~
Sebelum saya bercerita, saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Hening Larashati Adzikry, biasa dipanggil Yayas. Saya mahasiswi D3 Bahasa Korea di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Semester 4. Saya mengikuti program YES Korea Batch II 2019 dari AEC Semarang.
Saya sangat senang bisa mengikuti program ini karena melalui program ini, saya bisa mengetahui banyak hal tentang Korea Selatan. Terutama di tempat saya dan teman-teman saya bekerja, yakni di DMZ Peace-Life Valley, kami diberikan ilmu pengetahuan mengenai cara berladang seperti membuat pupuk dari kayu, menebarkan pupuk tersebut ke banyak tumbuhan supaya subur, menanam daun bawang dan cara merawatnya.
Tidak hanya berladang, kami juga diberi tugas untuk memberi makan dan minum kambing setiap pagi hari. Karena inilah kami jadi sempat menyaksikan secara langsung bagaimana proses seekor kambing melahirkan. Kemudian, kami juga dapat mengetahui perkembangan bayi kambing yang awalnya hanya menyusu pada induknya, hingga sang induk yang mengajarkan anak-anaknya untuk ikut makan rumput dan pelet, dan juga minum air.
Selain itu, melalui program ini, saya dan teman-teman saya juga dapat mengasah dan mengembangkan bahasa Korea kami. Ini merupakan point terpenting bagi kami. Hampir setiap hari kami bertemu dan berkomunikasi secara langsung dengan para staf DMZ Peace-Life Valley dan juga para buruh tani yang merupakan penduduk sekitar yang tinggal di daerah Cheondori dan Seohwari. Kami sangat senang karena mereka menyambut kami dengan sangat ramah, apalagi setelah mengetahui bahwa kami mahasiswa jurusan Bahasa Korea dan bisa berbahasa Korea. Kemampuan Bahasa Korea kami juga terasah melalui tugas menerjemahkan buku cerita bergambar dari bahasa Korea ke bahasa Inggris.
Terkait sampah, fakta mengenai Korea Selatan yang senang memilah-milah sampah itu memang benar. Kita bisa belajar memilah sampah plastik, sampah botol, sampah kertas, sampah makanan, dan sampah lainnya. Seperti di drama-drama Korea.
Saat hari Sabtu dan Minggu, kami diberikan kesempatan untuk berlibur atau beristirahat. Terkadang pada hari libur itu kami pergi ke Myeongdong, atau sekedar jalan-jalan ke daerah Wontong untuk membeli jajanan. Terkadang juga kami menggunakan hari libur kami untuk bersih-bersih Seohwajae (sebutan rumah yang kami tinggali) dan beristirahat setelah 5 hari penuh kami bekerja.
Biasanya jika kami akan berpergian sendiri seperti ke Seohwari, Cheondori, Wontong, maupun daerah di kota Seoul, kami menggunakan transportasi umum berupa bus yang telah ditentukan jadwal operasionalnya. Untuk menghemat biaya transportasi, kami membeli kartu tap-tap dari KT (Korean Transportation card) yang dapat di beli di mini market di pusat kota, atau di stasiun KTX (kereta cepat Korea). Kartu tersebut bisa digunakan ketika hendak menggunakan KTX, bis, taksi, bahkan bisa juga untuk pembayaran jika belanja di partner mini market Korea seperti C.U mart. Kartu tersebut bisa diisi sesuai harga yang tertera di mesin pengisiannya.
Untuk terminal pusat bus ada di Seohwari paling ujung, terminal Wontong, dan jika ingin ke Seoul atau ke luar kota Inje-gun, bisa menggunakan bus dari terminal Wontong ke kota tujuan. Kalau kami biasanya dari terminal Wontong ke Seoul menggunakan bus jurusan Dong-Seoul dan membayar sekitar ₩15.000 atau Rp195.000,00 jika dirupiahkan. Jika dari DMZ ke Seohwari, ke Cheondori atau ke Wontong, sekali naik menggunakan kartu tap-tap hanya membayar ₩900 atau sekitar Rp11.700,00 , jika tunai membayar ₩1.000 atau Rp13.000,00.
Jika ingin mengganti uang Rupiah ke Won (mata uang Korea), bisa ke money changer. Tetapi sangat sulit menemukan money changer di sekitar DMZ, jadi harus ke pusat kota atau ke Seoul terlebih dahulu. Oleh karena itu, saya sarankan dari Indonesia sudah menukarkan uang Rupiah ke Won, atau menyiapkan uang yang cukup di kartu ATM.
Itulah pengalaman, kesan dan pesan saya mengenai program YES Korea Batch II 2019 yang dilaksanakan mulai 5 Maret 2019 hingga 26 Mei 2019. Semoga tulisan saya ini bermanfaat untuk kalian yang ingin mengikuti program sejenis ini atau untuk kalian yang ingin pergi ke Korea Selatan.