Berbagi Pengamalan Dari Korea [ Part 2 ]

Annyeong haseo ^o^

Hello….. Hello….. Guys……

Kita lanjut lagi cerita dari peserta YES Korea Batch III yang baru saja selesai mengikuti program tersebut. Kali ini cerita dari Elfira Rosa Aulya

Simak ya ~

Annyeong ….. Ini adalah sepenggal cerita saya pada saat mengikuti Program YES Korea Batch III : DMZ Project 2019. Perkenalkan saya, Elfira Rosa Aulya. Salah satu mahasiswa D3 Bahasa Korea Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Pengalaman selama di Korea Selatan sangat menyenangkan bagi saya. Semua staff DMZ dan juga masyarakat sangat ramah dan hangat dalam menyambut kami mahasiswa yang datang ke sana. Pada awalnya masyarakat sekitar terlihat asing memandang kita yang mengenaikan kerudung. Namun hal tersebut hanya berlangsung selama satu, dua hari saja. Setelah itu mereka sangat hangat terhadap kita semua.

Selama program berlangsung, kami selalu dibantu oleh para staff DMZ jika mengalami kesulitan. Semua staff sangat menghargai kami. Pada saat makan bersama dengan staff, mereka tidak akan menyajikan daging babi ataupun alkohol. Kami semua mendapat kesempatan mengikuti salah satu festival biji-bijian yang ada di Seoul. Ini merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan bagi saya.

Kegiatan yang kami lakukan selama di sana yaitu mendampingi sekolah-sekolah yang melakukan kunjungan ke DMZ, memantu petani-petani di sekitar DMZ, membacakan dongen anak-anak dan menerjemahkannya dalam Bahasa Inggris. Setiap hari kami dituntut untuk membuat laporan dalam Bahasa Korea. Nah, ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat-sangat-sangat mengasah kemampuan berbahasa Korea saya. Setiap hari staff DMZ akan melihat hasil laporan kami dan mereka akan membetulkan penggunaan tatabahasa yang salah.

Saya mengikuti program ini dari Maret hingga Mei. Bulan terakhir kami di Korea, merupakan bulan puasa. Pada awalnya berat bagi kami menjalankan ibadah puasa di korea. Hal ini karena perbedaan waktu yang benar-benar sangat jauh. Alhmdulillah, kami sangat-sangat beruntung karena selama program ibadah puasa di sana, para staff selalu mendukung kami. Para staff di sana sangat menghargai dan tidak memberikan tugas yang memberatkan.

Selama di Korea Selatan kami semua membawa misi untuk mengenalkan lebih detail mengenai Indonesia. Kami selalu diberi kesempatan untuk mempresentasikan kekayaan Indonesia kepada staf-staf di sana. Tentunya menggunakan Bahasa Korea. Kegiatan ini juga sangat mengasah kemampuan kami. Pada saat akhir pekan [Sabtu – Minggu], kami akan menghabiskan waktu kami untuk menjelasan pusat kota [Seoul].

Bagi teman-teman yang ingin mengunjungi Korea Selatan. Bisa ikutan program ini.  Sangat menyenangkan pengalaman yang didapat. Banyak sekali hal yang bisa dibawa ke indonesia, salah satunya untuk bersikap mandiri terhadap apapun. Kita jadi lebih terbiasa untuk melakukan semua sendiri selagi bisa selama berada di Korea Selatan. Hal itu yang terbawa hingga saat ini ^o^

Itu tadi carita dari saya. Semoga bermanfaat.

Come Join Us Guys….. YES KOREA Batch IV : WWOOF Project 2019

Annyeong Haseo Chinguyaa….. ^o^

Program YES KOREA kembali hadir tahun 2019 ini. Siapa yang sudah menanti-nanti ??? Wajib baca hingga selesai info kali ini.

Setelah sukses dengan program YES KOREA Tahap I, II dan III, Akhil Education Centre [AEC] Semarang membuka kembali Program YES KOREA 2019 periode ke IV

Apa itu Program YES KOREA ???

YES KOREA [Youth Exchange Service] merupakan program lintas batas untuk pemuda Indonesia khususnya mahasiswa ke Republik Korea selama 2 bulan. Program ini akan menjembatani peserta lebih mengenal tentang Korea. Program YES KOREA ini teruntuk kalian semua yang memiliki minat pertukaran international, pribadi yang berpikir terbuka serta peka terhadap masalah social dunia international.

Apa yang akan dilakukan selama program berlangsung ???

Kegiatan Program YES KOREA ini meliputi:

  • Program Pendidikan | Peserta akan mengajar di sekolah Korea
  • Seni dan Budaya | Peserta akan mempelajari kesenian Korea, Peserta akan belajar memasak masakan Korea
  • Field Trip | Peserta akan diajak mengunjungi tempat-tempat wisata di Korea.

Detail Program YES KOREA Batch IV : WWOOF Project 2019

  • Pendaftaran                 : 01 Juli – 15 Agustus 2019
  • Pelaksanaan Program : 02 Agustus – 30 November 2019
  • Biaya Program             : 450 Euro

Biaya dalam program tersebut mencakup:

  1. Makan
  2. Akomodasi
  3. Transortasi Lokal
  4. Pre-Departure Training
  5. Orientation Training
  6. Sertifikat

Tidak mencakup:

  1. Tiket pesawat PP
  2. Visa Korea
  3. Passport
  4. Asuransi Perjalanan

Nah, itu tadi gambaran singkat mengenai program YES KOREA Batch IV: WWOOF Project 2019. Kalian yang ingin tahu cerita peserta-peserta program YES Korea sebelumnya bisa baca di link ini.

https://aecsemarang.com/2019/06/28/berbagi-pengalaman-dari-korea-selatan-part-1/

Kalian yang mengaku mahasiswa-mahasiswa dengan minta pertukaran internasional atau yang mengaku sebagai K-Pop dan K-Drama, harus ikut program YES KOREA Batch IV ini.

Tunggu apa lagi chinguyaa….. Yuh daftar Sekarang juga ….

Untuk Indormasi dan Pendaftaran bisa ke :

Mr. Eko Wahyudi | 085225573963

Pre-Departure Training YES KOREA Batch III : WWOOF Project 2019

Jumat, 28 Juni 2019 kemarin, Akhil Education Centre [AEC] Semarang baru saja menyelenggarakan kegiatan Pre-Departure Traning YES KOREA Batch III: WWOOF Project 2019. Kegiatan Pre-Departure Training ini merupakan salah satu kegiatan yang diselenggarakan sebelum keberangkatan. Kegiatan Pre Departure Training ini diadakan dengan tujuan untuk mempersiapkan kelengkapan berkas dan memberikan gambaran kepada para peserta mengenai Korea Selatan dan Project yang akan mereka laksanakan selama 2 bulan di Korea Selatan.

Pre Departure Training ini diadakan di kantor Akhil Education Centre [AEC] Semarang. Peserta yang mengikuti kegiatan Pre Departure Training ini berjumlah 4 peserta. Mereka merupakan perwakilan dari UGM-UNS-Unnes. Jadi tidak semua peserta Program YES KOREA Batch III : WWOOF Project 2019 ini datang, hanya diambil perwakilan dari setiap universitasnya.

Sesuai agenda Peserta Program YES KOREA Batch III ini akan bertolak ke Korea Selatan pada Selasa Malam, 02 Juli 2019 dan memulai kegiatan di Korea esok harinya yaitu Rabu 03 Juli 2019. Selama 2 bulan peserta YES Korea ini akan berkegiatan bersama dengan masyarakat lokal. Akhil Education Centre [AEC] Semarang bekerjasama dengan WWOOF Korea Selatan untuk program kali ini. Peserta yang mengikuti program ini ada 10 peserta yang merupakan mahasiswa UGM, Unnes dan UNS.

Semoga program ini berlangsung dengan baik hingga selesai guys. Kita tunggu cerita-cerita mereka setelah sampai di korea ^o^

Berbagi Pengalaman Dari Korea Selatan [Part 1]

Annyeong haseo ^o^

Hay guys…. kami akan berbagi cerita dari peserta YES Korea Batch II yang baru saja selesai mengikuti program tersebut. Simak ya ~

Sebelum saya bercerita, saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Hening Larashati Adzikry, biasa dipanggil Yayas. Saya mahasiswi D3 Bahasa Korea di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Semester 4. Saya mengikuti program YES  Korea Batch II 2019 dari AEC Semarang.

Saya sangat senang bisa mengikuti program ini karena melalui program ini, saya bisa mengetahui banyak hal tentang Korea Selatan. Terutama di tempat saya dan teman-teman saya bekerja, yakni di DMZ Peace-Life Valley, kami diberikan ilmu pengetahuan mengenai cara berladang seperti membuat pupuk dari kayu, menebarkan pupuk tersebut ke banyak tumbuhan supaya subur, menanam daun bawang dan cara merawatnya.

Tidak hanya berladang, kami juga diberi tugas untuk memberi makan dan minum kambing setiap pagi hari. Karena inilah kami jadi sempat menyaksikan secara langsung bagaimana proses seekor kambing melahirkan. Kemudian, kami juga dapat mengetahui perkembangan bayi kambing yang awalnya hanya menyusu pada induknya, hingga sang induk yang mengajarkan anak-anaknya untuk ikut makan rumput dan pelet, dan juga minum air.

Selain itu, melalui program ini, saya dan teman-teman saya juga dapat mengasah dan mengembangkan bahasa Korea kami. Ini merupakan point terpenting bagi kami. Hampir setiap hari kami bertemu dan berkomunikasi secara langsung dengan para staf DMZ Peace-Life Valley dan juga para buruh tani yang merupakan penduduk sekitar yang tinggal di daerah Cheondori dan Seohwari. Kami sangat senang karena mereka menyambut kami dengan sangat ramah, apalagi setelah mengetahui bahwa kami mahasiswa jurusan Bahasa Korea dan bisa berbahasa Korea. Kemampuan Bahasa Korea kami juga terasah melalui tugas menerjemahkan buku cerita bergambar dari bahasa Korea ke bahasa Inggris.

Terkait sampah, fakta mengenai Korea Selatan yang senang memilah-milah sampah itu memang benar. Kita bisa belajar memilah sampah plastik, sampah botol, sampah kertas, sampah makanan, dan sampah lainnya. Seperti di drama-drama Korea.

Saat hari Sabtu dan Minggu, kami diberikan kesempatan untuk berlibur atau beristirahat. Terkadang pada hari libur itu kami pergi ke Myeongdong, atau sekedar jalan-jalan ke daerah Wontong untuk membeli jajanan. Terkadang juga kami menggunakan hari libur kami untuk bersih-bersih Seohwajae (sebutan rumah yang kami tinggali) dan beristirahat setelah 5 hari penuh kami bekerja.

Biasanya jika kami akan berpergian sendiri seperti ke Seohwari, Cheondori, Wontong, maupun daerah di kota Seoul, kami menggunakan transportasi umum berupa bus yang telah ditentukan jadwal operasionalnya. Untuk menghemat biaya transportasi, kami membeli kartu tap-tap dari KT (Korean Transportation card) yang dapat di beli di mini market di pusat kota, atau di stasiun KTX (kereta cepat Korea). Kartu tersebut bisa digunakan ketika hendak menggunakan KTX, bis, taksi, bahkan bisa juga untuk pembayaran jika belanja di partner mini market Korea seperti C.U mart. Kartu tersebut bisa diisi sesuai harga yang tertera di mesin pengisiannya.

Untuk terminal pusat bus ada di Seohwari paling ujung, terminal Wontong, dan jika ingin ke Seoul atau ke luar kota Inje-gun, bisa menggunakan bus dari terminal Wontong ke kota tujuan. Kalau kami biasanya dari terminal Wontong ke Seoul menggunakan bus jurusan Dong-Seoul dan membayar sekitar ₩15.000 atau Rp195.000,00 jika dirupiahkan. Jika dari DMZ ke Seohwari, ke Cheondori atau ke Wontong, sekali naik menggunakan kartu tap-tap hanya membayar ₩900 atau sekitar Rp11.700,00 , jika tunai membayar ₩1.000 atau Rp13.000,00.

Jika ingin mengganti uang Rupiah ke Won (mata uang Korea), bisa ke money changer. Tetapi sangat sulit menemukan money changer di sekitar DMZ, jadi harus ke pusat kota atau ke Seoul terlebih dahulu. Oleh karena itu, saya sarankan dari Indonesia sudah menukarkan uang Rupiah ke Won, atau menyiapkan uang yang cukup di kartu ATM.

Itulah pengalaman, kesan dan pesan saya mengenai program YES Korea Batch II 2019 yang dilaksanakan mulai 5 Maret 2019 hingga 26 Mei 2019. Semoga tulisan saya ini bermanfaat untuk kalian yang ingin mengikuti program sejenis ini atau untuk kalian yang ingin pergi ke Korea Selatan.

Update Class In June 2019

Sambut Bulan Juni ini dengan penuh semangat guys…..

Alhamdulillah kelas-kelas di Akhil Education Centre [AEC] Semarang semakin penuh tiap bulannya. Terimakasih atas kepercayaan kalian semua.

Bulan Juni 2019 ini kelas-kelas Bahasa Asing yang ada di AEC Semarang meliputi Kelas Bahasa Korea, Kelas Bahasa Inggris dan Kelas Bahasa Jepang. Kelas-kelas Bahasa Asing tersebut terbagi menjadi 3 tipe yaitu Kelas Reguler, Kelas Private Office dan Kelas Private Home.

Kelas-kelas apa saja dan siapa aja yang ada di AEC Semarang bisa kalian lihat pada poster di bawah ini ya.

Teman-teman lainnya yang mau belajar bahasa Asing, bisa langsung merapat ke AEC Semarang. Banyak sekali pilihan kelas yang bisa kalian ambil lho….