MAHASISWA UNNES PKL AEC? “Expérience de stage à l’AEC” ! Part 2

Bonjour …. Bonjour ….masih ingatkah kalian jika ada 2 mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang melaksanakan PKL di Akhil Education Centre [AEC] Semarang. Mahasiswa-mahasiswa tersebut akan berbagi cerita pengalaman mereka selama PKL di AEC. Artikel sebelumnya ada Virginia yang sudah bercerita mengenai pengalamannya. Sudah dibaca kan ??? Jika belum bisa langsung baca di sini ya.

https://aecsemarang.com/2020/11/20/mahasiswa-unnes-pkl-aec-experience-de-stage-a-laec/

Kali ini ada Frisca yang akan menceritakan pengalamannya selama PKL di AEC Semarang. Baca sampai akhir ya guys crita mahasiswa Sastra Prancis yang satu ini. Selamat membaca ^o^

Berawal dari kewajiban untuk melengkapi kegiatan akademik, Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau sederhananya magang, membawa saya menuju AEC Semarang. Sebagai orang dengan kemampuan sosialisasi yang payah dan masuk kategori orang-yang-betah-di-zona-nyaman, magang di tempat les bahasa cukup menimbulkan keraguan sekaligus tantangan. Pikiran yang banyak muncul saat itu adalah kegiatan magang akan diisi dengan  ngajar, ngajar, dan ngajar. Sedangkan kemampuan mengajar cenderung minim bahkan minus. Memang apalagi yang bisa dilakukan di tempat les selain mengajar dan belajar? Sungguh wawasan yang luar biasa sempit.

Namun setelah melewati berbagai pertimbangan, prosedur dan bekal diri seadanya, saya memilih untuk tetap melanjutkan. Bahkan kesempatan ini didapatkan cuma-cuma setelah ngalor-ngidul mencari informasi tanpa hasil (terima kasih Bu Asta dan Pak Rowi!) Tidak ada alasan untuk menolak rezeki yang jelas-jelas diantar ke depan mata.

So, here I come.

Hari pertama dengan jantung tidak karuan, saya datang dan dijelaskan secara singkat mengenai jobdesk apa saja yang harus dilakukan selama magang. Ada beragam kegiatan dan bukan melulu tentang mengajar, tapi banyak yang bisa dipelajari. Apalagi sebagian besar jobdesk tidak kami pelajari di perkuliahan: membuat silabus, rencana pembelajaran, membuat soal latihan dan tes, menentukan penilaian, mendesain poster, menulis artikel, membuat video promosi, dan masih banyak lagi. Ibarat kata, otak kanan dan kiri bekerja seimbang.

Selain itu, saya belajar bagaimana cara berproses, bekerja untuk dan dengan orang lain, mengutarakan ide dan pendapat untuk sebuah inovasi, mengatur pekerjaan agar sesuai tenggat waktu, dan yang paling penting bagaimana saya bisa bersosialisasi lebih baik dengan banyak orang, yang mana semua ini belum tentu bisa didapatkan jika saya magang di tempat lain. Semua staf dan pengajar juga banyak membantu. Terbuka dengan kritik saran dan yang jelas sangat ramah!

Sebuah keberuntungan bisa dapat kesempatan magang di sini. Kalaupun nantinya sudah selesai magang, saya percaya apa yang saya “bawa” dari AEC nantinya bisa bermanfaat dikemudian hari. Semoga pihak AEC juga tidak menyesal menerima saya sebagai anak magang mereka, hahaha.

Bonne chance !

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.